LANGIT ADALAH ATAPKU. BUMI ADALAH PIJAKANKU. HIDUP ADALAH SAJADAH PANJANG HINGGA AKU MATI.
Rabu, 14 Desember 2016
The Professionals: Bersatu Untuk Mengalahkan Kejahatan
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Agaknya pepatah itu masih berlaku hingga sekarang. Setidaknya hal itu terlihat dalam film anyar The Professionals garapan MNC Pictures. Saya bersama teman-teman blogger telah menonton Gala Premier Film The Professionals di bioskop 21 Plaza Senayan, Jumat 9 Desember yang lalu. Film ini penuh dengan aksi yang mendebarkan.
The Professional mengisahkan tentang pengkhianatan seorang teman yang semula membangun bisnis bersama-sama. Abi (yang diperankan oleh Fachri Akbar) dijebak oleh temannya sendiri, Reza (diperankan oleh Arifin Putra) sehingga dijebloskan dalam penjara dengan tuduhan penipuan. Reza tega berbuat seperti itu agar dapat menguasai perusahaannya. Selama Abi di penjara, Reza memang berhasil membuat perusahaan berkembang pesat, tapi dengan cara berbisnis yang licik. Reza menjalankan perusahaan dibantu Nicole, yang juga memiliki saham di perusahaan tersebut.
Inilah film bergenre unik dan pertama kalinya di Indonesia, yaitu perampok berdasi. Dengan mengandalkan teknologi, uang di akun bank seseorang bisa dipindahkan ke akun lain. Namun perampokan ini tidak banyak melibatkan pihak luar, karena hanya terjadi antara mitra perusahaan Trimitra yang dipimpin oleh Reza.
Dua tahun dipenjara, Abi keluar dengan masih menyimpan dendam kepada Reza. Ia ingin merebut kembali perusahaan tersebut. Namun rencananya menghadapi banyak kendala. Gedung kantor memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Terutama ruang rahasia tempat Reza menyimpan sebuah ponsel dengan data penting. Selain itu, Abi tidak mungkin melakukan perlawanan sendirian, karena Reza telah membangun sistem mafia yang sulit untuk ditembus. Ia memerlukan bantuan orang lain.
Maka Abi kemudian mengumpulkan orang-orang yang pernah menjadi korban Reza. Di antaranya adalah Pak Cokro (diperankan Lukman Sardi), seorang ahli mesin, yang memiliki toko reparasi jam. Semula Pak Cokro menolak untuk membantu, tapi karena ternyata anaknya nekad berbisnis dengan Reza, akhirnya ia bergabung dengan Abi. Cokro kuatir akan nasib putranya jika ia tidak menolong Abi.
Selain Cokro, ada Jo (Richard Kyle) yang menjadi ahli mekanika analog, lalu ada Ferry (Cornelio Sunny) sebagai ahli digital dan Sophie (Melayu Nicole) si cewek yang pintar berkelahi. Mereka bersatu untuk menuntut balas. Tujuananya adalah membongkar kebusukan Reza dan mengirimnya ke balik jeruji besi. Setelah itu mengambil alih perusahaan dengan bantuan Nicole, yang diam-diam mendukung Abi.
Mulailah adegan-adegan seru dan menegangkan. Sutradara Afandi Abdurahman cukup apik mengatur rangkaian kejadian menyusup gedung perusahaan Trimitra. Beberapa kelucuan juga ditampilkan dengan tingkah polah si ahli digital. Secara keseluruhan, film ini cukup menghibur dan menghilangkan stress. Hanya saja pola cerita terlihat seperti meniru film-film Hollywood. Ada kejanggalan di awal cerita dimana Abi keluar dari penjara. Tidak ada keterangan apapun yang menyertai adegan tersebut. Padahal kalau di film Barat, biasanya ada tulis "Two years later". Walaupun ini film action, biaya produksi cukup hemat, karena hanya bermain di lokasi yang dekat-dekat saja, seputar Setia Budi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar