LANGIT ADALAH ATAPKU. BUMI ADALAH PIJAKANKU. HIDUP ADALAH SAJADAH PANJANG HINGGA AKU MATI.
Minggu, 20 Agustus 2017
Kurban Itu Gampang Kok, Tentukan Lokasimu Tentukan Berkahmu
Mau berkurban tahun ini? untuk mewujudkan niat yang baik sebagai bukti cinta dan taat kepada Allah dan rasulNya, selayaknya memilih jalan yang baik pula. Jelang hari raya Idul Adha ini, mari kita rencanakan kurban lebih baik dari sebelumnya.
Bukan zamannya lagi mencari dan membeli langsung hewan kurban. Kenapa? ada beberapa alasan. Pertama, tidak semua orang memiliki waktu untuk mencari hewan kurban. Kedua, hewan kurban hanya bisa dibagikan di sekitar rumah atau tempat lokasi pemotongan. Jika lingkungan sekitar itu ternyata jarang ada orang miskin, maka kurban itu tidak tepat sasaran.
Padahal, Indonesia itu luas, dengan penduduk yang berjumlah lebih dari 250 juta orang. Warga negara Indonesia ada dari Sabang sampai Merauke, dengan segala tingkatan ekonomi. Karena itu, penduduk miskin juga ada dari Sabang sampai Merauke.
Jika kita hanya berkurban di lokasi yang dekat rumah atau kantor, maka penyebaran kurban tidak merata. Masih banyak penduduk terpencil yang tidak bisa menikmati daging kurban. Mereka tidak tersentuh oleh pekurban yang ada di wilayah yang jauh.
Mereka adalah saudara-saudara kita juga. Sewajarnya jika kita berbagi dengan mereka. Nah untuk itu hadir program dari Dompet Dhuafa, yaitu Tebar Hewan Kurban (THK) yang dilaksanakan setiap tahun, terutama menjelang hari raya Haji.
Apa dan bagaimana Tebar Hewan Kurban, telah dijelaskan dalam Bincang Kurbanesia beberapa waktu yang lalu di gedung Kospin Jakarta. Pihak Dompet Dhuafa mengajak para blogger dan netizen untuk menyoalisasikan dan berpartisipasi dalam Kurbanesia.
Implementasi nilai kemanusiaan dan sosial yang terkandung dalam perayaan Idul Adha menjadi spirit dalam pelaksanaan THK Kurbanesia. Contoh yang dikemukakan adalah Turki, dimana kurbannya lebih tinggi dari Indonesia, walau penduduknya jauh lebih sedikit.
Penduduk Turki sekitar 80 juta orang tetapi kurbannya lebih dari 60 000. Sedangkan Indonesia hanya mampu berkurban 21 000 hewan setiap tahunnya. Contoh ini sebetulnya kurang tepat, karena kondisi perekonomian penduduk Turki lebih baik dari Indonesia.
Tahun ini, Dompet Dhuafa akan melakukan pendistribusian ke 25 Provinsi, 150 Kabupaten/Kota, 700 Kecamatan dan 2500 desa. Sasaran utama adalah daerah miskin, tertinggal, pedalaman, belum pernah menikmati hewan kurban, serta wilayah konflik.
Tahun sebelumnya Desa Oi Ketupa di pelosok Nusa Tenggara Barat telah mendapatkan hewan kurban dari Kurbanesia. Mereka sudah lama tak tersentuh oleh para pekurban. Berkat THK Kurbanesia, mereka bisa menikmati daging kurban.
Namun jika kita tertarik dan ingin memberikan kurban ke negara-negara konflik dimana penduduknya menderita seperti Palestina dan Suriah, bisa saja dilakukan melalui Kurbanesia. Nantinya, hewan kurban akan dikirim ke tempat-tempat tersebut melalui jaringan internasional yang telah ada.
Inilah beberapa kelebihan THK Kurbanesia:
1. Bisa menjangkau tempat-tempat yang jauh, yang sulit dijangkau oleh kita sendiri.
2. Kita tidak perlu repot mencari dan memilih hewan kurban karena Dompet Dhuafa yang akan melakukannya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dalam ajaran agama Islam.
3. Kita tidak perlu menyembelih dan berkotor-kotor dengan hewan kurban karena Dompet Dhuafa yang akan melakukannya.
4. Kita bisa memantau kemana kurban kita. Ada laporan yang transparan dari pihak Dompet Dhuafa.
5. Kurban lebih tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
Namun jika ada yang tetap mau menyaksikan langsung jalannya penyembelihan kurban, Dompet Dhuafa tidak menutup kemungkinan untuk mengijinkan pekurban datang ke lokasi penyebaran kurban. Tentu dengan catatan, biaya transportasi dan akomodasi ditanggung sendiri.
Nah, tunggu apalagi. Datang saja ke konter Dompet Dhuafa terdekat dan salurkan kurbanmu melalui THK Kurbanesia. Oh ya, di mal-mal atau pusat perbelanjaan, kita juga dapat menemukan perwakilan dari Dompet Dhuafa. Yuk berkurban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar