LANGIT ADALAH ATAPKU. BUMI ADALAH PIJAKANKU. HIDUP ADALAH SAJADAH PANJANG HINGGA AKU MATI.
Kamis, 02 November 2017
Pola Hidup Sehat Mendunia Melalui APPF 2017 di Indonesia
Indonesia adalah negeri yang berlimpah makanan. Bahkan beberapa jenis makanan Indonesia telah mendunia dan mendapat predikat sebagai makanan terlezat, misalnya daging Rendang. Namun justru dengan kekayaan tersebut kita jangan sampai terlena sehingga mengabaikan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi jenis makanan yang sehat.
Karena itu sangat tepat ketika Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan APPF (Asia Pacific Food Forum) tahun 2017. Kita harus aware terhadap makanan yang kita makan. Jenis makanan sehat dan pola makan yang sehat sangat menunjang kesehatan tubuh kita. Kurangnya kesadaran akan hal ini membuat masyarakat Indonesia masih berkutat dengan masalah kesehatan dan sistem pangan.
APPF 2017 berlangsung di Jakarta 30-31 Oktober yang baru berlalu. Forum ini terselenggara berkat kolaborasi antara Pemerintah RI dan Eat Fondation. Ini adalah pertama kalinya di kawasan regional Asia Pasifik dalam periode 10 tahun Aksi PBB Untuk Nutrisi (2016-2025).
APPF merupakan forum internasional yang mempertemukan semua stakeholders di bidang kesehatan, lingkungan hidup dan sistem pangan seperti pemerintah, akademisi/ilmuwan, NGO, politisi, dan pelaku bisnis dari berbagai negara. APPF menawarkan optimisme masa depan yang lebih baik di bumi.
Pembuat kebijakan dari masing-masing negara berbagi pengalaman dalam forum tersebut. Selain itu jua perkembangan terbaru industri, terutama industri di bidang kesehatan. Hal ini mencakup fasilitas kesehatan, peralatan sarana dan prasarana yang menunjang kesehatan, serta makanan sehat.
Saat ini Indonesia masih berupaya menangani masalah kekurangan nutrisi dan gizi buruk. Dalam tiga tahun terakhir (2014-2016) presentasi anak yang mengalami gizi buruk telah menurun dari 37,2% menjadi 27,5%. Begitu pula penduduk yang kelaparan, menurun dari 19,7% menjadi 7,6%.
Untuk mengatasi masalah pangan, Indonesia mendukung upaya-upaya pengembangan, inovasi sistem pangan yang berkelanjutan. Selain itu adalah peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap isi piring mereka saat ini. Perubahan gaya hidup dan meningkatnya tren penyakit tidak menular menunjukkan ada yang keliru pada kebiasaan makan dan pengetahuan akan apa yang dikonsumsi.
EAT Fondation adalah lembaga nirlaba yang bergerak untuk memberi kesadaran kepada masyarakat internasional untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Gerakan organisasi ini diharapkan mampu menekan angka kematian manusia akibat pola makan yang tidak sehat.
Banyak penyakit yang ditimbulkan akibat kita terjebak pada pola makan yang tidak sehat. Misalnya obesitas, yang juga berpengaruh memicu penyakit jantung dan stroke. Berbagai penyakit lambung, pencernaan dan mengundang datangnya virus dan kuman penyakit.
Gaya hidup sehat adalah banyak bergerak dan rajin berolahraga. Kemudian memperhatikan apa yang kita makan dengan mengurangi konsumsi karbohidrat, gula dan lemak. Kita harus lebih banyak asupan makan yang berserat dan bergizi.
Ada saran yang bermanfaat dari founder dan CEO Javara, Helianti Hilman. Ia menghimbau masyarakat agar menanam sendiri sumber makanan yang bergizi. Tidak ada alasan tentang kebutuhan tempat atau lahan. Misalnya, kecambah atau tauge, sangat mudah membuatnya.
Begitu pula dengan sayur-sayuran lain, bisa ditanam dengan berbagai metode yang praktis dan mudah, misalnya hidroponik. Ada beberapa jenis sayuran yang juga bisa ditanam di dalam pot. Misalnya, bayam, kangkung, bawang dll.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa tanaman di Indonesia selain dapat dimakan, juga mengandung berbagai khasiat untuk menyembuhkan penyakit. Seperti daun kelor, tidak hanya mengobati penyakit mistis, tapi juga penyakit medis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar