Hei, siapa yang tidak tahu sinetron kocak Preman Pensiun? Yup, inilah sinetron yang sempat fenomenal sekitar tiga tahun yang lalu. Sinetron ini menjadi favorit, terutama di kalangan masyarakat Jawa Barat.
Sinetron inilah yang mengangkat budaya lokal, yang kental dengan logat Sunda. Meski kehidupan yang diangkat adalah kehidupan yang keras, tetapi bisa dikemas secara santun dan menarik.
Banyak orang yang merasa sedih ketika tayangan sinetron ini berhenti. Memang pemeran utama, Didi Petet telah meninggal dunia. Tampaknya semua kru Preman Pensiun merasa kehilangan semangat untuk melanjutkannya.
Namun kerinduan para penggemar Preman Pensiun akan segera terobati. Sinetron ini telah diangkat ke layar lebar. Kali ini sang sutradara dan penulis skenario, Aris Nugraha yang menggarapnya dengan para pemeran yang sama.
Saya mengetahuinya pada Press Screening beberapa hari yang lalu di bioskop Epicentrum 21. Di sana hadir semua orang yang mempunyai peran di film Preman Pensiun. Bahkan Epy Kusnandar, yang menjadi Kang Mus, berpakaian seperti halnya di dalam film tersebut.
Hebatnya, skenario baru ditulis 14 sebelum shooting film dimulai. Menurut Aris Nugraha karena ia menunggu ilham atau ide. Setelah itu ia bekerja keras untuk menyelesaikannya.
Ringkasan cerita
Dahulu yang menjadi tokoh sentral dan pemeran utama adalah aktor kawakan Didi Petet. Dia sebagai kang Bahar yang tak ubahnya seperti God Father di kalangan preman Bandung, khususnya terminal Cicaheum dan sekitarnya.
Namun kang Bahar telah insyaf dan membimbing anak buahnya untuk kembali ke jalan yang benar. Tangan kanannya adalah Kang Mus (Epy Kusnandar) yang selalu patuh dengan segala perintahnya. Kang Mus juga yang mengawasi teman temannya agar tidak tersesat lagi.
Ketika kang Bahar meninggal, otomatis kang Mus yang menjadi pemimpin. Meski mereka telah menjadi orang yang benar, kang Mus harus menjaga mereka sesuai dengan petuah kang Bahar.
Dikdik (Andra Manihot) menjalankan bisnis jaket kulit dari Garut. Ujang (M. Fajar Hidayatullah ) membantu kang Mus dalam usaha kecimpring. Murad (Denny Firdaus) dan Pipit (Ica Naga) menjadi satpam sebuah pusat perbelanjaan.
Dikdik yang menikah dengan Imas, tengah menanti kedatangan si buah hati. Sayang Imas sangat pencemburu, selalu menduga Dikdik berselingkuh.
1000 hari meninggalnya kang Bahar, ditandai dengan putrinya, Kinanti (Tya Arifin) yang akan ziarah ke Bandung. Kang Mus menjaga dia secara diam diam.
Sementara itu ada peristiwa pembunuhan di pasar, yang menyebabkan Gobang kembali ke Bandung. Ia memanggil teman-temannya, mantan preman berkumpul di suatu tempat.
Apa yang terjadi? Ah, nonton sendiri ya . Film Preman Pensiun akan segera tayang di bioskop tanggal 17 Januari nanti. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk melihat keseruan di dalamnya bersama keluarga.
Kita bisa lihat thrillernya di SINI
Sebagaimana sinetronnya, film ini diselingi adegan lucu dalam kehidupan sehari-hari keluarga kang Mus. Bagaimana istri kang Mus, Esih (Vina Arifin) membangunkan suaminya setiap hari.
Kang Mus dengan kebiasaannya yang ''jorok', tidur di sofa dengan celana pendek dan singlet. Bangun tidur minta kopi walaupun mulut madih ileran. Ia juga suka mencium bau kerek sendiri.
Meski begitu Kang Mus sangat taat pada ibunya. Di sisi lain, ia merasa waswas dan panik karena putrinya yang remaja mulai pacaran.
Aksi palibg kocak justru dari duet kang Murad dan kang Pipit. Dua sahabat bertampang gahar tapi selalu melakukan kekonyolan. Kang Pipit yang mata keranjang membuat kang Murad repot mencarinya.
Banyak hal yang tak terduga dari film ini. Apalagi endingnya sangat menyentuh dan mengharukan.
Hal yang mengesankan adalah pergantian adegan yang dilakukan secara menarik. Seperti meloncat ke adegan lain, tetapi dengan dialog yang sambung menyambung. Saya salut dengan kepiawaian Aris Nugraha dalam hal ini.
Yuk, cuzz ah ke bioskop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar