LANGIT ADALAH ATAPKU. BUMI ADALAH PIJAKANKU. HIDUP ADALAH SAJADAH PANJANG HINGGA AKU MATI.
Senin, 01 April 2019
Festival Jajanan Bango, Padat Kuliner Langka
Pada pertengahan Maret yang lalu, kembali digelar Festival Jajanan Bango. Ajang kuliner ini selalu diselenggarakan setiap tahun sebagai bagian dari upaya merawat keberagaman kuliner asli Indonesia. Kali ini Festival Jajanan Bango diadakan di area parkir Squash.
Festival Jajanan Bango selalu diminati oleh para penggemar kuliner dari wilayah Jabodetabek. Mereka berbondong-bondong datang ke sana untuk mencicipi berbagai masakan tradisional. Karena itu, jika tidak datang pagi hari, maka akan terjebak kemacetan dan antrian panjang.
Saya dan beberapa teman Kompasianer mendapat kesempatan ke sana atas undangan Endeus TV. Kami sengaja datang pagi agar lebih leluasa. Ketika saya datang sekitar jam 09.30 saja, sudah ramai oleh pengunjung.
Kami bebas memilih menu makanan yang disukai. Kebetulan saya melihat ada booth yang menjual bacang. Sudah lama sekali tidak pernah memakan ini. Seingat saya bacang adalah makanan kesukaan almarhumah ibuku.
Bacang spesial yang saya pilih terbuat dari ketan. Isinya telur asin dan kikil sapi. Rasanya enak banget. Pantaslah dihargai 35 K. Pilihan lain adalah Bacang biasa yang terbuat dari beras.
Seperti biasa saya memilih kopi asli yang enak. Nah, ternyata ada kopi dari Bangka Belitung. Harganya 25 K. Setelah saya cicipi, memang ini kopi asli berkualitas.
Teman teman memilih menu masakan tradisional yang lain. Ada yang memilih soto, sate, sop iga, dsb. Tak kurang dari 83 jenis makanan ada di sini.
Makanan unik lainnya adalah es krim gelato, ada yang rasanya seperti kelepon dan ada yang pedas. Minuman lain seperti dawet, es kelapa, dsb.
Walaupun ingin rasanya mencicipi semua makanan, tetapi perut ini sangat terbatas. Hanya satu jenis makanan dan minuman sudah terasa sangat kenyang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar