LANGIT ADALAH ATAPKU. BUMI ADALAH PIJAKANKU. HIDUP ADALAH SAJADAH PANJANG HINGGA AKU MATI.
Rabu, 11 September 2019
Kriya Nusa 2019, Kebanggaan Bangsa Indonesia
Tahukah kalian bahwa Kriya Nusa 2019 telah digelar? Yup, pameran tentang kerajinan Indonesia dari Sabang sampai Merauke telah berlangsung sejak Rabu, 11 September hingga 15 September 2019. Lokasinya di Balai Kartini, jalan Gatot Subroto no 37, Jakarta Selatan.
Nah pameran seperti ini yang menjadi favorit saya selain pameran buku. Sebab dalam Kriya Nusa 2019, kita bisa menyaksikan kekayaan masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan budaya. Kita bangga menjadi bangsa yang besar.
Di zaman sekarang, untuk memasarkan produk Indonesia tidaklah sulit. Dengan kecanggihan teknologi informasi, menggunakan jaringan internet, maka kerajinan Indonesia bisa dikenal di seluruh dunia.
Untuk itulah kementerian Kominfo bekerja sama dengan Dekranas mengadakan acara temu netizen pada hari Senin, 9 September yang lalu. Bertempat di Kembang Goela restaurant, hadir beberapa Nara sumber yang ahli di bidangnya.
Sebagai keynote speaker adalah Widodo Muktiyo, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik dari Kominfo. Ia menyambut baik Kriya Nusa 2019 sebagai ajang menampilkan aneka kerajinan nasional. Dengan penuh semangat, Widodo mengajak netizen untuk menyukseskan acara tersebut.
Hadir pula Triana Rudiantara, Ketua Bidang Humas, Promosi dan Publikasi Kriya Nusa. Wanita anggun ini mengeluarkan pakaian yang asli produk Indonesia. Ia menceritakan bahwa Indonesia memiliki begitu banyak jenis kerajinan yang bermutu tinggi.
Sedangkan sekjen Dekranas, Euis Saodah adalah pribadi yang sangat gaul. Ia menyapa netizen dengan panggilan akrab,"Hai Gaes". Nah, Euis berharap kaum milenial mau lebih gencar mempopulerkan kerajinan Indonesia kepada masyarakat dengan konten yang menarik dan berkualitas.
Sementara Ibu Septiana Tangkar, tidak mau kalah. Ia menunjukkan pakaiannya yang terbuat dari kain perca. Bahkan ia mengenakan ikat pinggang tradisional dari daerah Sulawesi Barat, yang digunakan untuk menaruh uang.
Banyak hal yang tidak kita ketahui sebelumnya. Misalnya, bahwa negeri Belanda yang pernah menjajah kita, sudah lama membuat buku daftar tentang berbagai kerajinan Indonesia. Masa bangsa lain lebih mengenal kebudayaan kita? Karena itu kita harus memajukan produksi kerajinan Indonesia ini.
Kerajinan Indonesia beraneka ragam. Ada kain batik, songket, tenun ikat, anyaman bambu, kerajinan kulit, dan kerajinan logam. Bahkan sebagian sudah diekspor ke mancanegara.
Tidak main-main lho, ekspor kerajinan Indonesia telah menghasilkan 1.2 juta Dolar pada tahun lalu. Jika tiap tahun meningkat, maka akan menjadi devisa yang sangat berarti bagi negara. Selain itu juga membuka lapangan kerja dan mata pencaharian bagi rakyat di setiap daerah.
Dari teman-teman yang berada di luar negeri, saya tahu bahwa orang asing sangat tertarik dengan kerajinan Indonesia. Mereka juga ingin melihat keindahan alam di Indonesia. Oleh sebab itu, merupakan peluang yang tinggi untuk meningkatkan pariwisata Indonesia.
Saya sendiri memiliki impian untuk membuat toko di Turki yang menjajakan semua produk Indonesia. Baik itu makanan maupun kerajinan tangan. Mudah mudahan suatu saat terwujud.
Penasaran? Yuk datang ke Kriya Nusa 2019 di Balai Kartini. Ada ratusan booth pameran yang menarik. 37 stand dari kementerian dan BUMN, 170 stand dari Dekranasda (34 provinsi), 25 stand individu, 8 stand mitra dan 6 stand asosiasi.
Kuy, segera ke sana bersama teman-teman atau keluarga. Jadilah orang yang bangga dengan produk buatan bangsa dan negara Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar