LANGIT ADALAH ATAPKU. BUMI ADALAH PIJAKANKU. HIDUP ADALAH SAJADAH PANJANG HINGGA AKU MATI.
Selasa, 21 Januari 2020
Western Food di Klasiknya Cafe Taman Sari Jogja
Taman SariJogjakarta merupakan salah satu tempat wisata terkenal, ikon kota gudeg ini. Lokasinya masih satu kawasan dengan keraton Ngayogyakarta, setelah alun-alun dan pasar Ngasem. Di dalam Taman Sari terdapat pemandian putri-putri keraton dan masjid bawah tanah.
Nah, tak jauh dari pintu gerbang yang menjual tiket masuk Taman Sari ada sebuah cafe yang asri. Namanya juga cafe Taman Sari untuk menandai bahwa lokasinya di Taman Sari. Memang enaknya mampir dulu ke cafe ini sebelum memasuki Taman Sari, karena pintu keluar berbeda dengan pintu masuk.
Semula saya mengira, karena namanya cafe Taman Sari, makanan yang disajikan adalah makanan tradisional khas Jogjakarta. Ternyata dugaan saya salah. Ketika membaca menu yang disodorkan, justru lebih banyak menawarkan western Food. Antara lain seperti pizza, burger, spaghetti, French fries dll.
Hanya ada beberapa menu yang khas masakan Nusantara. Jenis minuman lebih bervariasi. Saya memesan teh jahe untuk menghangatkan diri. Secangkir teh dibawakan kepada saya, di dalam cangkir ada dua potong besar jahe.
Namun yang saya sukai adalah suasana cafe tersebut, ditata dengan apik meski tidak terlalu luas. Ada tirai dari desain, koridor tanaman merambat, bunga-bunga, pohon rindang dan perangkat meja kursi dari kayu. Angin semilir bisa membuat kita terkantuk-kantuk di sini.
Sedangkan di dalam bangunan rumah klasik terdapat galeri seni. Beberapa hasil karya lukis dan seni pahat yang menaruh ada di dalam ruangan. Beberapa buku juga mengisi ruangan tersebut.
Menurut orang-orang yang melayani saya, cafe ini milik salah satu bangsawan keraton. Ini adalah properti beliau untuk menunjang keberadaan pariwisata Taman Sari. Sayangnya harga makanan lumayan tinggi dibandingkan dengan rerata rumah makan di Jogjakarta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar