Untuk para ibu, jangan mau bersaing soal hemat uang dalam kebutuhan sehari-hari, terutama makanan. Kalau memang ada dana yang cukup membeli bahan makanan, tidak perlu terlalu perhitungan. Apalagi ketika kita harus memenuhi kebutuhan gizi bagi anak-anak. Kalau kebutuhan lain, bisa berbeda pengeluarannya.
Ada ibu-ibu yang bangga menyebarkan foto belanjaan yang kurang dari Rp.50.000,- Disebutkan bahwa belanjaan itu untuk dua orang dewasa dan dua anak selama beberapa hari. Ternyata yang dibeli kebanyakan adalah sayuran.
Di luar konteks kemampuan ekonomi keluarga yang beda-beda, berlomba-lomba belanja secara murah bukanlah persaingan yang sehat. Kita harus ingat bahwa anak-anak membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh berkembang dengan baik.
Sebagai seorang perempuan yang sering belajar dan banyak membaca tentang gizi, sungguh saya miris dengan kebanggaan ibu yang mengorbankan asupan gizi untuk anak-anaknya. Hemat boleh saja, tapi dalam batas yang wajar, tidak sampai membuat anak kekurangan gizi.
Perlu dicamkan, PROTEIN itu paling penting buat pertumbuhan anak-anak. Dalam sehari, anak harus mengkonsumsi protein minimal setara 6 butir telur. Atau hitungan gampangnya kira-kira 1/2 paha ayam + 1 butir telur setiap makan. Kurang dari itu, maka pertumbuhan anak-anak tidak bisa maksimal.
Mau hemat? Pikirkan dengan baik, lebih penting mana asupan gizi anak dibandingkan hemat? Belum lagi risiko kekurangan gizi, anak menjadi mudah sakit dan lemah. Ingin diet dan menjadi vegetarian? Cukup untuk ibu saja yang sudah kelebihan berat badan. Tapi kalau anak-anak, sama sekali tidak perlu.
Kalau ada anak sampai kekurangan protein terus kena ADB, lalu stunting, biaya berobatnya jauh lebih mahal. Bukan masalah uangnya juga, tetapi berarti mempertaruhkan kecerdasan anak.
Jangan membandingkan dengan zaman ibu dulu, yang katanya ku jarang makan ayam, telur tapi bisa pintar ketika besar. Coba belajar lagi, banyak konsultasi kepada kader posyandu atau ahli gizi yang ada di puskesmas.
Memberi makan anak itu kewajiban orangtua yang paling mendasar. Tidak boleh dibuat korban penghematan. Ironinya, banyak ibu yang senang jajan bakso dan sejenisnya, tapi pelit dalam belanja rumah tangga. Ibu tak usah jajan, penuhi saja gizi anak-anak.
Mari kita memohon rezeki agar kebutuhan pangan tercukupi. Agar kita bisa memenuhi asupan gizi seluruh keluarga.Semoga kita bisa kasih makanan yang terbaik buat keluarganya.
#gizi #gizianak #belanjakeluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar