Ilustrasi anak bermain game (dok.tempo) |
Anak-anak anda sering main game? Jangan gundah dulu. Tidak selamanya game itu menjadi sesuatu yang berdampak negatif. Itu tergantung bagaimana cara orangtua mengatasinya. Orangtua yang cerdas, bisa mengubah sesuatu yang semula mencemaskan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Tidak percaya?
Kita sebagai orangtua tentu tidak bisa mengelak dari perkembangan zaman. Salah satu efek dari kemajuan teknologi telah menghasilkan permainan yang bisa dimainkan secara online, Orang-orang kreatif dari seluruh penjuru dunia menciptakan berbagai game yang menarik. Anak-anak, yang pada dasarnya memang senang bermain menemukan dunianya di sini.Mereka bisa memilih jenis permainan yang disukainya, sekaligus mendapatkan teman yang satu hobi
Sebenarnya, fungsi dari game sendiri adalah untuk melepaskan penat, kebosanan atas rutinitas sehari-hari. Game membuat anak-anak merasa rileks dan gembira.Tetapi tentu saja kita harus menjaga agar mereka tidak terlalu larut bermain game. Anak-anak harus tetap belajar dan bersosialisasi di dunia nyata.
Bagaimana jika anak sudah kecanduan game? Sangat sulit menghentikan anak yanggandrung dengan game. Biasanya mereka akan marah kalau orangtua berusaha melarang, bahkan merajuk tidak mau melakukan apapun. Di sinilah orangtua dituntut untuk berpikir cerdas, mengarahkan dan mendorong anak untuk berprestasi.
Seorang sahabat pemah mengatakan, kalau ada anak yang kecanduan game, dorong mereka untuk tidak sekedar bisa bermain. Ada dua hal yang bisa kita lakukan:
1. Menciptakan game
Kalau anak tersebut memiliki daya imajinasi yang kuat, berikan motivasi agar dia berusaha menciptakan sebuah game. Dia bisa memiliki kreativitas yang tinggi dengan imajinasi tersebut.
Sudah terbukti ada anak-anak Indonesia yang mampu menciptakan game. Lantas game tersebut dijual di global market. Anak itu kemudian mendapatkan penghasilan jutaan Dolar. Nah, dengan car aini dia menjadi profesional, tidak hanya sebagai garner, tetapi juga kreator game.
2. Menjadi atlet eSport
Kebanyakan orangtua masih memiliki pola pikir kuno, menganggap prestasi hanya di bidang akademik. Padahal, di zaman yang serba modern ini, prestasi bisa diraih dalam berbagai bidang, termasuk dari hobi bermain game. Kalau anak tidak mau berhenti bermain game, arahkan saja supaya menekuni hobinya tersebut agar mencoba kemampuannya dengan mengikuti berbagai turnamen
Game sebagai eSport memang belum terlalu populer. Tetapi justru itu terbuka kesempatan yang lebih luas untuk berprestasi dengan hobi bermain game Dorong anak-anak untuk terus berlatih, tentu saja tanpa meninggalkan kewajibannya yang lain sebagai pelajar.
Perlu diketahui, IndiHome sebagai penyedia layanan internet cepat tanpa batas memungkinkan para gamer untuk meraih prestasi di bidang eSport. IndiHome melihat peluang bahwa anak-anak yang hobi bermain game memiliki potensi yang dapat diasah dengan berlatih dalam berbagai turnamen.
Sejak September 2021, IndiHome menyelenggarakan Akademi eSport LEAD by IndiHome. Kini telah tiba pada masa inagurasi, 14 akademia terpilih menjadi binaan LEAD by IndiHome Mereka adalah Henry Nathaniel Reynard, Herry Nathanael Rainier, Muhammad Sholeh Salamudin Putra Pratama, Dewa Febian, Michael Daniel Tabaraka, Tedy Pribanto, Steven Verdianta, Andrew Kusuma, Justin Welly Panvito. Farid Andika, Muhammad Bevi Arianda Anwar, Sultan Yudha Patra, Hiskia Noel Songgigilan, dan Muhammad Tabina Widyatna
Mereka diharapkan bisa menjadi atlet-atlet eSport terbaik se-Indonesia. Dengan pembinaan dan pelatihan yang intensif, anak-anak ini kelak menjadi petarung eSport yang handal, baik dalam ajang di dalam negeri maupun di luar negeri, Kita tentu bangga jika anak-anak Indonesia berkibar di dunia internasional, mengharumkan nama bangsa dan negara
Nah, inilah salah satu kesempatan yang bisa diraih bagi anak-anak penggemar game untuk berprestasi. Karena itu, jika anak anda menjadi penggemar game, jangan putus asa dulu. Coba bimbing mereka menjadi atlet eSport.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar