Di depan resepsionis RS Premier Bintaro (dok.pri) |
Beberapa hari yang lalu, saya dan teman-teman menghadiri Blogger and Vlogger Gathering di Rumah Sakit Premier Bintaro. Meluncur saya ke sana dengan menggunakan Commuter Line karena lokasinya tidak jauh dari stasiun Jurang Mangu. Dari stasiun, bisa naik bis gratis intrans atau lanjut ojek online.
Dari jalan raya, bangunan rumah sakit ini tampak sebagaimana bangunan lainnya. Tapi begitu masuk ke dalam gedung, wow kinclong banget. Lobby utama rumah sakit seperti lobby hotel dong. Meski di sebelah kanan kiri ada fasilitas yang biasa terdapat di rumah sakit. Eh, tapi di pojokan ada gerai Starbucks, yang hobi ngopi bisa menunggu cantik di sini.
Saya dan teman di ruang taman (dok.pri) |
Di belakang lobby ada ruang terbuka dengan tanaman hias, katakanlah sebuah taman mungil yang membuat suasana dalam gedung tampak asri. Ada gerai makanan kecil, obat-obatan dan gerai fast food bagi yang ingin makan berat. Di sudut kanan saya lihat ruang rekomendasi visa untuk berobat ke luar negeri. Kalau ada pasien yang ingin melanjutkan pengobatan di luar negeri, ruang inilah tempat mengurus rekomendasi (rujukan).
Kami lantas dibagi dalam lima kelompok untuk melakukan hospital tour. Kebetulan saya termasuk kelompok dua yang terdiri dari 9 orang perempuan dan satu orang laki-laki. Kemudian kami dibawa ke bagian radiologi yang telah dilengkapi dengan kecanggihan MRI 3.0 Tesla.
Ruang radiologi dengan MRI 3.0 Tesla (dok.pri) |
MRI merupakan teknologi yang menggunakan magnet sehingga tidak mengakibatkan radiasi kepada pasien. MRI 3.0 Tesla mampu memberikan gambaran yang jelas dan detail dari dalam tubuh manusia. Bahkan jaringan telapak tangan juga terlihat dengan sangat jelas.
Pemeriksaan dengan menggunakan MRI 3.0 Tesla mengungkap bagian tubuh mana yang sakit atau perlu diobati. Pasien hanya perlu berbaring di dalam mesin. Oh ya, selama di dalam ruangan, tidak boleh membawa atau memakai sesuatu yang terbuat dari logam karena medan magnetik yang sangat besar.
Alat yang mengikuti bentuk tubuh (dok.pri) |
Karena itu pasien mengganti pakaian dengan baju khusus. Selain itu ada peralatan yang mirip dengan bantalan tipis, tetapi mengikuti bentuk tubuh. Alat ini membantu mendeteksi bagian dalam tubuh manusia secara detail.
Selama diperiksa dan difoto, pasien bisa melihat film dari layar di atas kepala dan mendengarkan lagu dari headset. Jadi bisa rileks dan tidak stres. Pasien merasa tenang dan nyaman.
Ruang monitor (dok.pri) |
Proses ini dipantau langsung di ruang monitor, di sebelah ruang mesin MRI. Hasil pemeriksaan terlihat di mesin monitor dan tercatat secara otomatis.
Setelah puas di ruang radiologi, kami menuju sports clinic. Ternyata di sini kita bisa memeriksakan cidera akibat berolahraga. Para atlet pun datang dan berobat ke sini. Banyak cinderamata dari atlet memenuhi dinding ruang periksa. Bagian ini dilengkapi juga dengan ruang berisi peralatan olahraga yang membantu mengecek kondisi tubuh pasien.
Sports clinic (dok.pri) |
Sports clinic ini menarik, tidak mirip ruang periksa dokter lazimnya. Apalagi dokter yang menangani juga masih muda dan bergaya sporty. Bahkan saya sampai mengira dia adalah penyanyi rap. Maaf ya pak dokter.
Lorong instagramable (dok.pri) |
Setelah itu kami menuju ke atas melewati lorong yang instagramable. Nah, tentu saja kami tidak melewatkan kesempatan untuk berselfie di sini. Beneran, ini lebih mirip dengan hotel ketimbang rumah sakit.
Kami lalu naik lift ke lantai lima, di ruang Krakatau yang menjadi lokasi gathering. Ternyata kelompok saya menjadi yang pertama tiba di ruang ini. Kami pun minum kopi sambil menunggu teman-teman yang lain.
Ruang gathering (dok.pri) |
Scoliosis
Pemaparan tentang Scoliosis oleh dr Asrafi Rizki Gatam membuat saya tahu betapa pentingnya mengobati penyakit ini. Scoliosis adalah kelainan tulang belakang dengan keadaan miringnya tulang belakang ke arah samping dan disertai adanya rotasi pada tulang belakang.
Ada beberapa mitos tentang Scoliosis:
1. Scoliosis disebabkan oleh angkat beban berat, posisi tubuh yang salah.
2. Scoliosis menyebabkan nyeri
3. Scoliosis dapat dicegah
4. berenang dapat mengurangi sudut Scoliosis
5. Scoliosis dapat disembuhkan dengan posisi duduk yang baik.
6. Manipulasi spine dapat mengurangi sudut Scoliosis
7. Fisioterapi dapat mengurangi sudut Scoliosis 8. Wanita dengan Scoliosis tidak dapat hamil.
Faktanya , penyebab Scoliosis adalah
1. Idiopatik. tidak diketahui sebabnya, paling sering ditemukan pada perempuan usia remaja.
2. Neuromuscular. Gangguan fungsi syaraf dan kelainan otot
3. Congenital. kelainan bawaan, ada bagian tulang belakang yang tidak terbentuk sempurna.
Yuk kita kenali tanda dan gejala Scoliosis:
1. pada umumnya tidak bergejala
2. tidak sengaja terlihat; bahu tidak simetris, terdapat punuk di punggung, payudara terlihat besar sebelah.
3. sering merasa pegal pada punggung atau pinggang.
Begini pemeriksaan secara tegak:
1. Bahu kanan dan kiri sama tinggi
2. Tonjolan scapula kanan dan kiri sama tinggi.
3. Lipat pinggang kanan dan kiri sama tinggi
4. Panggul kanan dan kiri sama tinggi
5. Jarak siku kanan dan kiri ke batang tubuh harus sama.
Nah, kita harus ke dokter jika bahu tidak sama, scapula tidak sama, lipat pinggang dan panggul tidak sama, jarak siku tidak sama serta tonjolan punggung atas bawah tidak sama.
Tujuan pengobatan Scoliosis:
1. Menghentikan pertambahan kurva Scoliosis.
2. Menjaga keseimbangan tulang belakang.
3. Mengurangi nyeri.
4. kosmetik: melakukan koreksi Scoliosis.
Sedangkan yang disebut Orthosis (brace) adalah kurva antara 20-40 derajat pada masa pertumbuhan, penggunaan 23 jam dalam satu hari.
Perlu diketahui, operasi dilakukan bila:
1. kurva di atas 45 derajat
2. brace: kurva tetap bertambah
3. ketidakseimbangan tulang belakang. Maka semakin cepat ditangani semakin baik. Di RS Premier Bintaro, hal itu dapat dilakukan secara maksimal dengan pemasangan implan menggunakan teknologi robot.
Demikian pengetahuan penting tentang Scoliosis yang saya dapatkan dari acara Blogger and Vlogger Gathering di RS Premier Bintaro.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar