Bedah novel Prasa dan Kelir (dok.pri) |
Salah seorang sobat saya, Yon Bayu Wahyono bukan hanya piawai dalam menulis politik di Kompasiana. Sebetulnya dia juga seorang novelis. Beberapa buku novel pernah diterbitkan sekitar sepuluh tahun lalu. Karena kesibukan menjadi wartawan dan YouTubers, ia tak sempat lagi menulis novel.
Nah sekarang ia kembali sebagai fiksianer, menulis kisah dalam sebuah novel. Tidak tanggung-tanggung, dua buah novel langsung dikeluarkan. Novel ini bukan novel biasa karena sarat akan filosofi, terutama pada orang Jawa. Kita justru belajar banyak melalui novel ini.
Sebagian peserta yang hadir (dok.pri) |
Maka, Minggu 29 Oktober 2023 dipilih sebagai hari peluncuran kedua novel baru tersebut. Bertempat PDS HB Yasin di lantai empat gedung Ali Sadikin (gedung panjang) Taman Ismail Marzuki, jalan Cikini Raya. Sekitar seratus orang hadir memenuhi undangan. Mereka adalah para sastrawan dan penulis dari berbagai kalangan.
Teman-teman dan sahabat sastra banyak yang hadir, termasuk sahabat saya Fanny Jonathans Poyk, sastrawan dari Depok. TIM memang sejak dahulu merupakan tempat berekpresi para seniman dan sastrawan. Saya pun kerap bersilaturahmi di sana.
Fanny Jonathans Poyk (dok.pri) |
Setelah dibuka oleh MC, acara dimulai dengan pembacaan nukilan novel Kelir. Pembacaan yang menarik, membawa kita untuk membayangkan adegan yang dilakukan para tokoh dalam novel ini. Apalagi disertai dengan penjiwaan yang mendalam.
Setelah itu, mulai diskusi membahas secara mendalam proses kreatif dalam menulis novel tersebut. Isson Khairul dan Sunu mengupas tuntas tentang isi novel yang menggambarkan konflik dalam masyarakat Jawa. Terutama dalam masalah asmara. Diskusi cukup menarik dengan adanya pertanyaan-pertanyaan dari para peserta yang hadir.
Peluncuran Novel tersebut terbilang cukup sukses, dilihat dari banyaknya peserta yang hadir dan antusiasme dalam menanggapi diskusi. Semoga novel-novel ini menjadi best seller di kemudian hari.
Suasana peluncuran Novel (dok.pri) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar