Ketika saya mengajar Bahasa Inggris di sebuah Bimbel (dok.pri) |
Berapa banyak anak-anak usia Sekolah Dasar yang mengerti Bahasa Inggris? Belum ada angka yang pasti, tetapi rata-rata anak-anak belum pernah belajar bahasa Inggris di sekolahnya. Terutama mereka yang ada di daerah-daerah terpencil.
Di kota-kota besar, sekolah -sekolah swasta memasukkan Bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran. Sedangkan di sekolah-sekolah Negeri, karena tidak ada dalam kurikulum, maka Bahasa Inggris tidak diajarkan. Tidak heran jika siswa dari sekolah swasta lebih mudah memahami Bahasa Inggris.
Mengapa bisa begitu? Hal ini disebabkan pemerintah tidak konsisten dalam menerapkan program pendidikan. Kurikulum seringkali berubah-ubah seiring dengan pergantian menteri. Setiap kali ganti menteri, ganti pula kurikulum yang diberlakukan pada sekolah-sekolah. Sebetulnya, ini sangat merugikan siswa.
Pemerintah seharusnya menyadari bahwa Bahasa Inggris adalah bahasa asing utama yang perlu dipelajari oleh semua anak. Kita berpacu dengan kemajuan zaman dimana Bahasa Inggris akan menjadi jembatan para siswa untuk meniti masa depannya.
Ketika mereka dewasa, penguasaan Bahasa Inggris merupakan salah satu prasyarat diterimanya seseorang bekerja di sebuah instansi atau perusahaan. Apalagi jika perusahaan tersebut bergerak di bidang multinasional. Bahasa Inggris merupakan skill penting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan.
Bahasa Inggris timbul tenggelam dalam kurikulum Sekolah Dasar.
"Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing". Slogan dari Badan Bahasa itu terus jadi formula yang didengungkan untuk dilaksanakan warga negara Indonesia.
Sebenarnya, mata pelajaran Bahasa Inggris di SD bukan hal baru. Bahasa Inggris mulai diajarkan di jenjang SD mulai tahun 1994. Pada saat itu dikenalkan bukan sebagai muatan lokal tetapi pilihan. Lalu pada kurikulum 2003 dan 2006 Bahasa Inggris menjadi muatan lokal. Tetapi sayangnya, Bahasa Inggris dianggap tidak perlu pada Kurikulum 2013 sehingga dihilangkan.
Di era kemajuan teknologi informasi yang semakin canggih, komunikasi kita bisa lintas negara, menjangkau seluruh dunia. Dengan internet, kita bisa berinteraksi dengan siapa saja dan dimana saja. Informasi dan berita internasional dapat dengan mudah kita dapatkan tanpa harus bepergian secara fisik.
Dunia anak hingga dunia orang dewasa menggunakan internet. Bahkan game online menjadi konsumsi anak-anak menggantikan permainan tradisional. Sedangkan dunia kerja orang dewasa menggunakan internet untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Namun semua itu akan sulit dilakukan jika kita tidak mengerti Bahasa Inggris. Karena pada umumnya, yang digunakan adalah Bahasa Inggris.
Itulah sebabnya, maka mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan suatu keharusan. Bahasa Inggris harus masuk ke dalam kurikulum sekolah, dan menjadi mata pelajaran wajib.
Bahasa Inggris Jadi Mata pelajaran Wajib SD Mulai 2027/2028
Syukurlah kini telah diterbitkan Permendikbudristek No 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum Jenjang PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, bahasa Inggris ditetapkan sebagai mata pelajaran wajib mulai tahun ajaran 2027/2028.
Memang status Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan berlaku hingga tahun ajaran 2026/2027. Menyikapi kebijakan ini, Kemendikbudristek telah melakukan beberapa upaya persiapan. Jadi, program ini tidak boleh dilakukan secara serampangan, tetapi melalui beberapa tahap.
Hal terpenting adalah meningkatkan kualitas guru Bahasa Inggris. Menyadari bahwa guru adalah garda terdepan pendidikan, maka Kemendikbudristek memberikan pelatihan bahasa Inggris kepada 490 guru bahasa Inggris bekerjasama dengan British Council. Dan ini harus berlanjut hingga seluruh guru Bahasa Inggris memiliki kemampuan yang sama sesuai dengan standar internasional.
Di sisi lain, orang tua harus juga memiliki inisiatif untuk menunjang putra putrinya belajar Bahasa Inggris, di luar pendidikan resmi di Sekolah. Misalnya dengan mengikuti les di sebuah lembaga pendidikan seperti Bimbel (Bimbingan Belajar).
Pengalaman menjadi guru Bimbel
Saya pernah menjadi guru Bahasa Inggris pada sebuah lembaga Bimbel di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Banyak orang tua yang memasukkan anak-anaknya untuk belajar Bahasa Inggris.
Provinsi Kepulauan Riau, berbatasan dengan dua negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia. Tak heran jika banyak wisatawan dari dua negara tersebut. Sebaliknya, penduduk di provinsi ini juga sering melancong ke sana. Mau tak mau, tentu penduduk Kepulauan Riau harus berinteraksi dengan Bahasa Inggris. Itulah sebabnya anak-anak dididik sejak dini untuk belajar bahasa tersebut.
Saya melihat bahwa anak-anak justru lebih mudah belajar Bahasa Inggris daripada orang dewasa yang baru mulai belajar. Anak-anak mudah menyerap apa yang diajarkan karena daya ingat mereka masih kuat dan belum memikirkan banyak hal.
Tentu saja cara mengajar Bahasa Inggris pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak masih dalam fase bermain, karena itu mengajarkan Bahasa Inggris juga harus menyenangkan seperti saat mereka bermain. Saya menyebutnya English For Fun. Mereka belajar dari kegiatan keseharian, baik itu di rumah, di sekolah maupun di tempat bermain. Dengan cara itu, mereka selalu antusias dan bersemangat dalam mempelajari Bahasa Inggris.
Cakap Kids Academy
Nah, di kota besar seperti Jakarta hal ini lebih mudah dilaksanakan. Apalagi ada lembaga Kursus bahasa asing anak seperti Cakap Kids Academy. Bagi yang belum tahu, Cakap Kids Academy adalah tempat yang paling tepat bagi anak-anak untuk belajar Bahasa asing. Terutama Bahasa Inggris. Kegiatan-kegiatan di Cakap Kids Academy merangsang anak-anak, bersifat interaktif. Guru-guru yang membimbing mereka merupakan guru-guru yang memiliki kredibilitas tinggi.
Beberapa metode yang digunakan, misalnya:
1. Aktifitas di luar. Sebagai contoh, anak-anak diajak ke sebuah supermarket terdekat. Di sana anak-anak dilatih untuk mengenali dan menyebut benda-benda yang dijajakan dalam bahasa Inggris.
2. Game online dan offline. Bisa dikatakan anak-anak sangat menyukai game. Karena itu lebih mudah bagi mereka mengenal unsur-unsur di dalam game dalam bahasa Inggris.
3. Lagu-lagu. Anak-anak juga senang menyanyi. Mendengarkan musik dan menyanyikan lagu tidak hanya merangsang kecerdasan anak tetapi juga daya ingat terhadap setiap kata yang ada dalam lagu tersebut.
4. Binatang. Dimulai dari hewan-hewan peliharaan yang ada di rumah, hingga hewan-hewan yang sering menjadi karakter dalam sebuah film animasi. Mereka akan mengingat karakter yang mereka sukai dengan baik.
5. Aktifitas di dalam ruangan. Anak-anak diminta untuk mengenali dan menyebutkan benda-benda yang ada di dalam ruangan serta kegiatan yang dilakukan.
Anak belajar mengenal benda-benda dalam ruangan dalam bahasa Inggris (dok.cakapkidsacademy) |
Selain itu di Cakap Kids Academy, orang tua bisa belajar parenting. Jadi, bila ada orang tua yang mempunyai masalah dengan anak-anaknya, mereka bisa berkonsultasi untuk mencari solusi yang terbaik. Mereka bisa bertukar pikiran dengan bebas bersama para pakar yang sudah berpengalaman.
Beberapa hal penting dalam parenting:
1. Saling mendengarkan. Orang tua harus melakukan komunikasi dua arah kepada anak. Beri kesempatan pada anak untuk didengar.
2. Memberikan dukungan emosional. Dukungan dari orang tua sangat penting untuk anak agar dia merasa percaya diri dan menjadi pribadi tangguh.
3. Mendorong kemandirian. Menyayangi anak bukan berarti memanjakan. Latih dia menjadi mandiri dengan memberikan kepercayaan melakukan sesuatu.
4. Menyediakan lingkungan yang aman dan menyenangkan. Ini penting agar jiwa anak bertumbuh secara normal dan merasa bahagia.
Sekarang ini untuk mengajarkan dan mengasah anak-anak belajar Bahasa Inggris, orang tua tidak perlu susah payah antar jemput ke gedung bimbel. Anak-anak bisa mengikuti Kursus Bahasa Inggris Anak Online. Jadi sekarang belajar Bahasa Inggris jauh lebih praktis.
Beberapa paket-paket pembelajaran dapat dipilih orang tua bagi anak-anaknya. Tentu saja disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan mereka. Untuk lebih jelasnya, silakan disimak di website Cakap Kids Academy.
Banner lomba blog Cakap |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar